4 Sejarah Desa Labuan Toposo

1. Asal Mula Desa Labuan Toposo

Desa Labuan Toposo merupakan salah satu Desa dari 6 (enam) Desa yang ada di Kecamatan Labuan, merupakan desa terkecil dengan luas 6060 Ha, yang terdiri dari 5 (lima) dusun.

Menurut sejarahnya Desa Labuan Toposo telah ada sejak tahun 1993, dengan Motto berdirinya Desa adalah Roso, Risi, Rasa bersama tokoh-tokoh masyarakat pada masa itu.

Pada zaman dahulu, sebelum datangnya pengaruh penjajahan Negara colonial belanda setelah terbentuk sebuah pemukiman dan pemerintahan yang terletak di puncak pegunungan tinggi jauh dari daerah pantai, oleh masyarakatnya menamakan "Toposo Bulu Molanto" yang membentang dari arah utara keselatan dengan seorang pemimpinnya bernama "Dindi Ala" yang diyakini oleh masyarakatnya sebagai titisan Dewa dari kayangan diberi gelar "Tomanuru" biasa juga disebut "Tobaraka/Tokarama". Daerah tersebut berada di wilayah hokum Desa Labuan Toposo kecamatan Labuan. 

Seiring dengan perkembangan zaman dan sejalan dengan pertambahan penduduk, maka mempengaruhi pula pola hidup dan pola piker masyarakat Toposo Bulu Molanto termasuk dalam kalangan keluarga "Tomanuru" sehingga gelar "Tomanuru" berubah menjadi magau, fungsi magau erat kaitannya dengan Kagaua/Keadatan/Kekuasaan, sehingga terjadi pembagian kekuasaan/pemekaran wilayah menjadi 7 (tujuh) wilayah Kagaua/Keadatan/Kekuasaan: yang dikenal kagaua pitu nggota lore atau 7 (tujuh) kerajaan hulu antara lain sebagai berikut :

1.  Kagaua Toposo Bulu Molanto dengan Magau Bernama Dindi Ala
2.  Kagaua Bulu Rue dengan Magau Bernama Datu Ala
3.  Kagaua Tobata dengan Magau Bernama Pusa Lemba
4.  Magau Sindue Tamananga dengan Magau Bernama Dindi Mokila
5.  Kagaua Sindia (Sindue Kadia) dengan Magau Bernama Dae Ndilangi
6.  Kagau Karama dengan Magau Bernama Dindi (Rindi) Baruga
7.  Kagaua Kungguma dengan Magau bernama Datu Ndilangi  

Desa Labuan Toposo sebelum bergabung dengan Kecamatan Labuan merupakan Desa dalam wilayah kecamatan Tawaeli, Oleh kerena pengembangan wilayah Kecamatan yaitu maka kecamatan Tawaeli, Oleh karena pengembangan wilayah kecamatan maka kecamatan tawaeli di mekarkan menjadi 2 (dua) Kecamatan yaitu kecamatan Tanantovea dan Kecamata Labuan. Setelah terbentuk kecamatan ini kecamatan tawaeli menjadi kota madya pada tahun 2004 dan setelah itu Desa Labuan Toposo menjadi bagian wilayah Kecamatan Labuan.
Nama Labuan Toposo diambil dari bahas kaili yang berasal dari dua kata "Labuan dan Toposo" kata Labuan diambil dari nama kecamatan artinya bahwa nama labuan merupakan satu kesatuan dari desa satu mekar menjadi 6 desadan labuan menjadi nama kecamatan, ini merupakan bahwa nama labuan adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dari 6 desa, kemudian kata yang kedua adalah "Toposo" berarti "Terbelah" konon bahwa yang terbelah ini adalah kelapa, dimana pada waktu itu ada seorang putri lari kegunung untuk berlindung dari kejaran orang yang tidak bertanggung jawab, maka siputri ini bertemu dengan orang tua yang tidak dikenal, kemudian orang tua ini menyelamatkan siputri dan ketika itu diatas bukit, orang tua mengambil sebiji kelapa, kemudian kelapa tersebut diletakan diatas kepala siputri, lalu orang tua itu membelah kelapa tersebut diatas kepala siputri, yang sekarang ini air dari kelapa tersebut menjadi mata air gunung yang bernama gunung Toposo, dari mata air itu sudah menjadi 3 sungai, ada yang mengalir kekecamatan sindue namanya sungai Toaya dan sungai Lero dan yang mengalir di kecamatan Labuan namanya sungai Roto, Sambenusu dan sungai Kaili (Binanggaili).
Sejak terbentuknya, Desa Labuan Toposo terdiri dari 4 (empat) Dusun yaitu dusun Pado/Gimbo, Dusun Dalika, Dusun Simou, dan Dusun Sisere. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah pada tahun 2009 Desa Labuan Toposo melaksanakan pemekaran Dusun Simou menjadi 2 dusun sehingga wilayah Desa Labuan Toposo Bertambah mejadi 5 dusun yaitu :

1. Dusun Pado/Gimbo
2. Dusun Dalika
3. Dusun Simou
4. Dusun Sisere
5. Dusun Mavusu      

Adapun Pejabat Kepala Desa Labuan Toposo sejak terbentuknya tahun 1993 sampai saat ini adalah sebagai berikut:

1. Husni Lagegere             (Tahun 1993 - 1998)
2. M. Said Laudjama         (Tahun 1999 - 2014)
3. Asykar                           (Tahun 2014 s/d Sekarang) 

2. Kondisi Umum Desa Labuan Toposo

A. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
   
    Potensi Umum 
    Luas Desa Labuan Toposo 6060 Ha.
    Terdiri Dari :
          Tanah Sawah :
-   Sawah Irigasi :   140 ha
-   Sawah Irigasi 1/2 Teknis:  130ha
-   Sawah Tadah Hujan  : -   ha

           Tanah Kering :
-   Tegal/Ladang :   886
-   Pemukiman   :    108 ha

            Tanah Basah : 
-   Tanah Rawa  :    -    ha
-   Tanah Surut  :    -    ha

            Tanah Perkebunan :
-   Tanah Perkebunan Rakyat  :  428  ha
-   Tanah Perkebunan Negara  :  -  ha
-   Tanah Perkebunan Perorangan :  10 ha

            Tanah Fasilitas Umum :
-   Kas Desa   :    4 ha
-   Perkantoran Pemerintah
    *  Kantor Desa & Poskesdes  :  0,50 ha
    *  Pustu                                   :   -
    *  Perumahan PU                    :  -
    *  Sekolah Dasar                     :  4 ha
-   Lapangan   :   2 ha
-   Tanah Bengkok/Pecatu :
    *  Kepala Desa                        : -   m2
    *  Sekretaris Desa                   : -   m2
    *  Kaur                                    : -   m2
    *  Pembantu Kaur                   : -   m2
    *  Kadus                                  : -  m2
    *  Pekasih                                : -  m2


Itulah Sejarah singkat Desa Labuan Toposo yang bisa saya tampilkan di blog ini.
Sekian dari saya Wassalamu'alaikum Warah Matullahi Wabarakatuh.

Penulis :
Nama       : Muhammad Rizal
Alamat     :  Labuan Toposo
E-Mail     :  rizal512424@gmail.com
Facebook : https://www.facebook.com/profile.php?id=100004778195263

Artikel Terkait :